Sabtu, 08 Februari 2014

Computer Radiography

Computed Radiography (CR) adalah sistem untuk memproses gambar radiograf digital dengan menggunakan teknologi phosphor photostimulable plate pada awal akuisisi data pencitraan. Ballinger (1999)
Computed radiography merupakan teknologi digital yang mendukung pengembangan komputer berbasis sistem informasi dan prosessing. Radiograf yang dihasilkan CR akan terformat dalam bentuk digital sehingga dapat dimanipulasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal (Ballinger, 1999).

Beberapa keuntungan dan kekurangan penggunaan CR menurut (Papp ,2006) :
1.    Keuntungan Computed Radiography
a.   Dosis pasien lebih rendah QDE (Quantum detection efficiency) fosfor IP lebih tinggi.
b.   Angka pengulangan yang lebih rendah karena kesalahan-kesalahan faktor teknis
c.  Resolusi kontras yang lebih tinggi latitude ekspose yang lebih luas dibandingkan emulsi film radiografi.
d.  Tidak memerlukan kamar gelap atau biaya untuk film (jika gambar tidak ditampilkan dalam hardcopy)
e.   Kualitas gambar dapat ditingkatkan
f. Penyimpanan gambar lebih mudah baik dengan hardcopy maupun penyimpanan elektronik

2.    Kekurangan Computed Radiography
a. Biaya yang cukup tinggi untuk Imaging Plate, Digitaizer Computed Radiography, hardware dan software untuk workstation
b.  Resolusi spatial yang rendah
c. Pasien potensial menerima radiasi yang overexposed. CR dapat mengkompensasi overexposure sehingga radiografer terkadang menggunakan faktor eksposi yang berlebihan pada pasien.
d.   Adanya artefak pada gambar jika menggunakan grid

Computer Radiografi (CR) mempunyai perlengkapan operasional yang terdiri dari :
a)      Imaging Plate 
Imaging plate ( IP ) berisi photostimulable phosphor adalah sebuah lembaran flexible dengan beberapa lapisan yang didesain untuk merekam dan meningkatkan transmisi gambar dari berkas radiasi pengion. dengan kemampuan untuk mengambil gambar x-ray sebagai elektron dan disimpan dalam senyawa fosfor. (Ballinger, 1999).

Imaging plate dalam kaset CR hampir sama dengan intensiflying screen  kovensional yang membedakan adalah pada imaging plate dilapisi dengan fosfor. Ketika kaset di-ekspose, fosfor menyalurkan pola energi yang diserap dari x-ray sebagai gambar laten (Chesney,1995).

IP digunakan dengan cara recording dibaca oleh sinar laser dan dihapus untuk dipakai kembali. Dalam penggunaannya IP berada di dalam kaset datar dengan berbagai ukuran.

Kaset CR terdiri dari bingkai yang terbuat dari alumunium dan baja dengan dilengkapi tube side dari serat karbon. Bagian belakang kaset adalah lapisan tipis dari timah hitam untuk menyerap radiasi hambur. Fungsi utama dari kaset adalah untuk melindungi IP, bukan untuk mengontrol cahaya. Yang terakhir adalah label barkode yang terdiri dari angka-angka yang menunjukan identitas kaset. Barcode ini memudahkan untuk mencocokan tiap kaset dengan identitas pasien dan pemeriksaan serta informasi posisioning (Ballinger, 1999)


Imaging plate tediri dari beberapa lapisan yang dirancang untuk merekam dan meningkatkan transmisi gambar berkas radiasi ionisasi terdiri dari :
1.    Protective layer / Lapisan Pelindung
Lapisan ini berfungsi untuk melindungi IP dari benturan kerusakan saat proses handling dan transfer seperti goresan, kontraksi, pecah akibat temperatur dan kelembapan. (Ballinger, 2003),
2.    Phosphor Layer / Lapisan Fosfor
Lapisan yang paling aktif dalam IP. Lapisan fosfor IP adalah lapisan kristal Europium-doped Barium Fluorohalide(BaFX;Eu2+) atau Photostimulable Phospor. Saat menumbuk kristal ini, BaFX;Eu2+ berubah menjadi bentuk semistabil. Distribusi molekul semistabil ini membentuk gambar laten (Ballinger, 2003). Standar resolusi spatial dari IP kira-kira 2,5 lp/mm yang terdiri dari 150 nm lapisan BaFX;Eu2+ (Greene, 1992).
3.    Support Layer / Lapisan Penyokong
Lapisan penyokong adalah lapisan dasar yang melapisi lapisan lain yang terbuat dari poliester (Ballinger, 2003).
4.    Conductor layer / Lapisan Konduktor
Lapisan konduktor berfungsi mengeliminasi masalah-masalah elektrostatik dan menyerap cahaya untuk meningkatkan ketajaman (Ballinger, 2003).
5.    Light shield layer /  Lapisan Pelindung Cahaya

    Lapisan ini berfungsi untuk mencegah cahaya masuk saat proses penghapusan data dari IP,
kebocoran, dan menurunkan resolusi spasial (Ballinger, 2003).
Gambar 2 Lapisan photostimulable phosphor Imaging plate
(Carlton, 2001)

b)      Image reader  
Imaging plate reader adalah salah satu komponen lain dari control akuisi CR. Pembacaan gambar laten yang tersimpan dalam IP dilakukan oleh Laser yang terdapat dalam IP reader (Ballinger, 1999) Kecepatan eksposi laser sekitar 14 microsecond per pixel (10 Pixel/mm), sehigga waktu total untuk scan gambar adalah 1 menit. Emisi cahaya (309 nM) dari IP dikumpulkan oleh optic fiber dan di teranfer ke Photo Multi Tube (PMT) yang sensitive hanya terdapat cahaya biru (Carlton 2001). PMT mengubah cahaya tampak kedalam sinyal elektronik yang di keluarkan dalam bentuk sinyal analog. Sinyal analog tersebut dirubah kedalam bentuk digital sebelum ditampiklan ke computer oleh analog digital converter (ADC) (Carlton 2001).

Gambar laten yang tersimpan dalam IP dapat disimpan dalam waktu yang agak lama setelah dieksposi. Emisi cahaya dari gambar laten menurun sebanyak 25% setelah 8 jam. Setelah IP discan untuk memperoleh gambar, maka gambar laten dapat dihapus dengan mengeksposi IP dengan cahaya tampak dalam jumlah yang besar untuk penggunaan selanjutnya. Untuk meminimalisasi fenomena noise, IP harus segera dihapus setelah dieksposi (Greene, 1992).

c)      Image Console
Image reader sudah dilengkapi dengan monitor yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang sudah di baca oleh Image reader disebut dengan image console.
Image console berfungsi sebagai media pengolahan data, berupa computer khusus untuk medical imaging dengan touch screen monitor. Image console dilengkapi oleh bebagai macam menu yang menunjang dalam proses editing dan pengolahan gambar sesuai dengan anatomi tubuh, seperti kondisi hasil gambaran organ tubuh, kondisi tulang dan kondisi soft tissue.
Terdapat menu yang sangat diperlukan dalam teknik radiofotografi yaitu kita bisa mempertinggi atau mengurangi densitas, ketajaman, kontras dan detail dari suatu gambaran radiografi yang diperoleh.

d)     Image recorder 
Image recorder mempunyai fungsi sebagai proses akhir dari suatu pemeriksaan yaitu media pencetakan hasil gambaran yang sudah diproses dari awal penangkapan sinar-X oleh image plate kemudian di baca oleh image reader dan diolah oleh image console terus dikirim ke image recorder untuk dilakukan proses output dapat berupa media compact disc sebagai media penyimpanan.atau dengan printer laser yang berupa laser imaging film.

e)      Personal Computer (PC)
Komputer berasal dari bahasa latin yaitu computare yang berarti menghitung. Komputer adalah sistem elektronik yang dapat menerima input data, dapat mengolah data, dapat menerima informasi, menggunakan suatu prograng yang tersimpan didalam memori komputer, dapat menyimpan program dan hasil pengolahan dan bekerja secara otomatis dibawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi program yang tersimpan di memori. (Yulikuspartono. 1997) 
Pada zaman sekarang ini, komputer tidak lagi seperti barang mewah melainkan barang kebutuhan yang harus dimiliki. Banyak sekali yang dapat dilakukan dengan menggunakan komputer, dari mulai menghitung, membuat tulisan, sampai membuat film dan memanipulasi suatu gambar.

Jumat, 07 Februari 2014

Perbedaan perokok vs non perokok

Seorang perokok berat mempunyai resiko yang dapat merugikan diri sendiri dan dapat juga merugikan orang yang disekitarnya yang otomatis menjadi perokok pasif yang mempunyai resiko lebih tinggi dibanding dengan perokok aktif, nah langsung saja simak perbedaan peokok dan non-prokok.

1. Jerawat (Pria/Wanita)
- Smoker
Perokok lebih banyak terdapat bitik pada wajahnya, karena merokok dapat membuat sirkulasi arah tidak lancar sehingga menyebabkan meningkatkan resiko infeksi. Jerawat pada peokok sulit sembuh dibandingkan dengan non perokok.

- Non-Smoker
Kulit non-perokok terlihat lebih bersih dibandingkan perokok, ini karena sirkulasi non-prokok lebih lancar, sehingga membantu menghindari infeksi dan dapat dengan mudah menghilangkan bintik-bintik pada wajah.

2. Pembuluh darah (Pria/Wanita)
- Smoker
Secara Alami
Pada gambar menujukan pembekuan darah, yang dapat menyebabkan kemataian mendadak. Perokok mempunyai resiko pembekuan darah dua kali lipat dibandingkan dengan non perokok.

- Non-Smoker
Secara Alami
Pembuluh darah terlihat lebih sehat.

3. Nafas (Pria/Wanita)
- Smoker
Perokok mempunyai nafas yang lebih bau dibandingkan dengan non perokok.
- Non-Smoker
Nafas non perokok tidak lebih bau, dan tidak ada dahak hijau seperti perokok yang sedang batuk.

4. Wajah (Pria)

- Smoker
Secara Alami
Kulit wajah perokok terlihat tidak sehat, ini disebabkan bahan kimia dalam asap rokok, sehingga keelastisan kulit hilang.

- Non-Smoker
Secara Alami
Kulit wajah non perokok terlihat sehat karena tidak ada zat yang melemahkan kulit beredar dalam darah. Tidak merokok mempunyai efek yang sama seperti memakai kosmetik. Kulit tetap sehat dan menarik.

5. Alat kelamin (Pria)
- Smoker
 Merokok dapat memlemahkan aliran darah ke alat kelamin, yang dapat menyebabkan masalah ereksi. Jumlah intercourses juga lebih sedikit dibandingkan dengan non perokok.

- Non-Smoker
Darah dapat dengan lancar mengalir dalam pembuluh. bahkan tidak merokok merupakan obat termurah untuk masaalah ereksi. setengah dari kasus impotensi disebabkan oleh masalah sirkulasi darah dan sistem saraf.

6. Rambut (Pria/Wanita)
- Smoker
Secara Alami
Perokok memiliki rambut yang rapuh, dan mereka memiliki resiko lebih besar mengalami kebotakan. hal ini disebabkan bahan kimia dari tembakau yang berkumpul di rambut dan menyebabkan rambut putus sebelum tumbuh panjang.

- Non-Smoker
Secara Alami
Rambut non perokok terliahat lebih bagus dan sehat.

7. Kanker paru-paru (Pria/Wanita)
- Smoker
Secara Alami

Terdapat benjolan pada hitam pada paru-paru. Merokok dapat menyebabkan sembilan dari sepuluh kanker paru-paru. resiko kanker paru-paru meningkat sebelum mulai merokok, semakin lama merokok semakin tinggi resiko terkena kanker paru-paru.

- Non-Smoker
Secara Alami
Non perokok juga masih mempunyai resiko terkena kanker paru-paru, namun resikonya sanagat kecil.

8. Paru-paru (Pria/Wanita)
- Smoker
Secara Alami
Rokok merusak paru dan membuat sulit bernapas. tidak dapat berjalan atau menyelam selama non perokok. Ketika usia mulai beranjak tua bisa terkena resiko obstruktif kronik.

- Non-Smoker
Secara Alami
Resiko infeksi paru kecil, non perokok dapat dengan mudah menaiki tangga apartemen bahkan ketika sedikit lebih tua. perokok akan terengah-engah sebelum mendapat setengahnya.

9. Mulut (Pria/Wanita)

-Smoker
Gigi terlihat menjadi kuning. Perubahan ini disebabkan oleh tar yang terjebak di sela-sela gigi. merokok atau menggunakan tembakau juga dapat menyebabkan kanker mulut.

- Non-Smoker
Non-perokok mempunyai resiko empat kali lebih sedikit terkena kanker mulut.

10. Kuku (Pria/Wanita)
- Smoker
Secara Alami
Kuku perokok terlihat kuning.

Non-Smoker
Secara Alami
Terlihat natural, dan sehat.

11. Sperma (Pria)
- Smoker
Secara Alami
Kepadatan perokok secara signifikan lebih sedukit dibandingkan non-perokok. Racun dalam rokok menyebabkan menurunnya konsentrasi dan mobilitas sel sperma dalam air mani dan merusak stuktur sel.

- Non-Smoker
Secara Alami
Memiliki sel sperma dan semen yang sehat, karena tidak terkena zat kimia dalam tembakau yang menghambat gerakan atau mengurangi sel sperma.

12. Perut (Pria/Wanita)
- Smoker
Secara Alami
Terdapat lubang ulkus peptikum. Hal ini disebabkan oleh zat nikotin yang terkandung dalam rokok yang melemahkan lambung untuk melawan helicobater pylori.

- Non-Smoker
Secara Alami
Ketebalan lambung tetap kuat terhadap helicobacter pylori yang menyebabkan tukak lambung.

13. Tegangan (Pria/Wanita)
- Smoker
Memiliki kecemasan yang konstan, dan akan merokok pada saat itu untuk menenangkan. Akan tetapi hal itu hanyalah mitos.
- Non-Smoker
Cukup tenang, dan dapat fokus pada hal yang dikerjakan, tanpa harus menghisap rokok.

14. Keriput (Pria/Wanita)
- Smoker
Keriput datang lebih cepat, karena merokok dapat menurunkan kolagen kulit dan tingkat elastin
- Non-Smoker
Resiko keriput lima kali lebihh kurang dibandingkan dengan perokok yang merokok sebungkus sehari selama 25 tahun menurut penelitian

Itulah kerugian bagi anda yang merokok dan keuntungan yang tidak merokok, jadi sebisa mungkin yang sudah merokok untuk berhenti karena ini bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri namun juga untuk kebaikan orang disekitar anda, karena perokok pasif mempunyai resiko lebih besar dibandingkan perokok aktif. Dan bagi yang belum merokok jangan coba-coba. hiduplah secara alami jika ingi memiliki hidup yang berkualitas. Semoga bermanfaat.

Sumber : tobaccobody.fi